IDENTIFIKASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP TERMOKIMIA MENGGUNAKAN “TWO-TIER MULTIPL CHOICE DIAGNOSTIC TEST PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang mengidentifikasi kesulitan peserta didik memahami termokimia menggunakan “two-tier multiple choice” pada kelas XI MIA 1 SMAN 1 Karau Kuala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat kesulitan pemahaman peserta didik dalam konsep termokimia, (2) mengetahui penyebab kesulitan peserta didik dalam memahami konsep termokimia. Metode penelitian adalah deskriptif. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIA 1 SMAN 1 Karau Kuala dengan jumlah sampel 15 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan instrumen tes diagnostik two-tier multiple choice, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kesulitan peserta didik dalam memahami konsep pada materi termokimia adalah 63,33%. Penyebab peserta didik kesulitan memahami konsep termokimia yaitu faktor internal, peserta didik kurang mengingat materi yang sudah dipelajari, peserta didik kurang konsentrasi pada saat guru menjelaskan dan peserta didik juga kurang memahami materi yang bersifat hitungan.
References
Aswita, R., & Rahmayanti, R. F. (2017). Identifikasi Kesulitan Siswa dalam Memahami Materi Termokimia dengan Menggunakan Three-Tier Multiple Choice Diagnostic Instrument di Kelas XI MIA 5 MAN MODEL. Jurnal Pendidikan, 35-44.
A'yun, Q., Harjiro, & Nuswowati, M. (2018). Analisis Miskonsepsi Siswa Menggunakan Tes Diagnostic Multiple Choice Berbantuan CRI (Certainty of Response Index). Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 2108-2117.
Fahmi. (2015). Miskonsepsi Siswa SMA Negeri Banjarmasin pada Materi Ikatan Kimia. Jurnal Pendidikan, 534-545.
Fahmi, & Irhasyuarna, Y. (2017). Misconceptions of Reaction Rates on High School Level in Banjarmasin. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME), 54-61.
Fahmi, & Irhasyuarna, Y. (2017). The Misconceptions of Senior High School Student in Banjarmasin on Chemical Bonding. Journal of Education and Practice, 32-39.
Greenbowe, T. F., & Meltzer, D. E. (2003). Student Learning of Thermochemical Concepts in The Context of Solution Calorimetry. International Journal of Science Education.
Hastuti, W. J., Suyono, & Poedjiastotie, S. (2014). Reduksi Miskonsepsi SIswa pada Konsep Reaksi Redoks melalui Model ECIRR. Jurnal Pendidikan Kimia, 78-86.
Irsanti, R., Khladun, I., & Hanum, L. (2017). Identifikasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Four-Tier Diagnostic Test pada Materi Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit di Kelas X SMA Islam Al-Falah Kabupaten Aceh Besar . Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia, 230-237.
M. Arsyad, M. A., Sihaloho, M., & Kilo, A. L. (2016). Analisis Miskonsepsi pada Konsep Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI SMAN 1 Telaga. Jurnal Entropi; Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Sains, 1390-1395.
Marsita, R. A., Priatmoko, S., & Kusuma, E. (2010). Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa SMA dalam Memahami Materi Larutan Penyangga dengan Menggunakan Two-Tier Multiple Choice Diagnostic Instrument. Jurnal Inovasi Pendidikan, 512-520.
Medina, P. (2015). Analisis Miskonsepsi Siswa Kelas X pada Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit Serta Reaksi Oksidasi dan Reduksi dalam Pembelajaran Kimia di SMAN Kota Padang. Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi, 1-9.
Mursadam, Wildan, & Ramdani, A. (2017). Pengembangan Instrumen Miskonsepsi Kimia pada Konsep Struktur Atom. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 16-25.
Nazar, M., Sulastri, S., Winarni, & Fitriana, R. (2010). Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMA pada Konsep Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi. Jurnal Biologi Edukasi.
Nurhujaimah, R., Kartika, I. R., & Nurjaydi, M. (2016). Analisis Miskonsepsi Siswa Kelas XI pada Materi Larutan Penyangga Menggunakan Instrumen Tes Three Tier Multiple Choce. Paedagogia; Jurnal Penelitian Pendidikan, 15-28.
Ortiz. (2019). Studens’ Understanding of Pre-Oraganic Chemistry Concepts: Chemical Bonding. International Journal on Language, Research and Education Studies Bukidnon state university, Philippine, 33-42.
Rachmawati, L. (2014). Pengembangan dan Penerapan Instrumen Diagnostik Two-Tier dalam Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa tentang Atom dan Molekul. Edusentris, 146-155.
Salirawati, D., & Wiyarsi, A. (2012). Pengambangan Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi Materi Ikatan Kimia untuk Peserta Didik. Jurnal Kependidikan, 118-129.
Setiawan, D., Cahyono, E., & Kurniawan, C. (2017). Identifikasi dan Analisis Miskonsepsi pada Materi Ikatan Kimia Menggunakan Instrumen Tes Diagnostik Three-Tier. Journal of Innovative Science Education, 197-204.
Sidauruk, S. (2005). Miskonsepsi Stoikiometri pada Siswa SMA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi, 253-272.
Sugiyarto, & Al, H. P. (2013). Miskonsepsi atas Konsep Asam-Basa, Kesetimbangan Kimi, dan Redoks dalam Berbagai Buku Ajar Kimia SMA/MA. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 41-53.
Syahrial, & Winarni, S. (2016). Miskonsepsi Kimia yang Disebabkan Pernyataan Nonproposisi. Jurnal Pendidikan Sains, 122-129.
Tuysuz, C. (2009). Development of Two-tier Diagnostic Instrument and Assess Students Understanding in Chemistry. Academic Journal of Scientific Research and Essay, 626-631.
Yalcinkaya, E., Ozgecan, T. K., & Yezdan, B. (2009). High School Students Conceptions About Energy in Chemical Reactions. Middle East Technical University.
Zidyn, R., Sopandi, W., & Kusrijadi, A. (2013). Analisis Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas X pada Materi Persamaan Kimia dan Stoikiometri melalui Penggunaan Diagram Submikroskopik serta Hubungannya dengan Kemampuan Pemecahan Masalah. Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia, 27-36.
Copyright (c) 2023 JCAE (Journal of Chemistry And Education)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.