http://103.81.100.242/index.php/lanting/issue/feed JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA LANTING 2025-05-19T13:56:45+08:00 Dr. Irwan Yudha Hadinata, M.Sc. irwan.yudha@ulm.ac.id Open Journal Systems <p>Jurnal JTAM Lanting merupakan jurnal dari proyek tugas akhir mahasiswa sarjana yang memuat tentang perancangan arsitektur dan konsep desain yang ditawarkan sebagai solusi dari permasalahan yang diangkat dalam proyek ini. Jurnal ini memuat tentang gagasan dan gambar teknis terkait dengan penyelesaian rancangan dibidang arsitektur dan kawasan</p> http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3163 PERANCANGAN KAWASAN WISATA KULINER DENGAN PENDEKATAN PLACEMAKING 2025-05-19T13:56:24+08:00 Muhammad Hanan Alghifari 2010812110009@mhs.ulm.ac.id Irwan Yudha Hadinata irwan.yudha@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Banjarmasin sebagai salah satu kota terbesar di Kalimantan Selatan memiliki potensi yang besar dari sektor pariwisata. Salah satu pariwisata yang berkembang dengan cukup pesat adalah sektor kuliner. Hal ini ditandai dengan banyaknya serapan tenaga kerja dibidang kuliner. Menyadari kota Banjarmasin memiliki potensi yang besar pada sektor pariwisata kuliner maka pihak pemerintah turut turun tangan melakukan pengembangan pada sektor wisata kuliner. Namun, pengembangan yang dilakukan tidak selalu berjalan mulus, dalam prosesnya terdapat beberapa masalah yang timbul. Banyak dari pengunjung yang mengeluhkan kurangnya fasilitas-fasilitas penunjang, tempat kurang menarik secara visual, tingkat pengamanan yang rendah, dan akses yang sulit. Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan konsep </span><em><span style="font-weight: 400;">culinary as a public place</span></em><span style="font-weight: 400;"> yang dirumuskan melalui metode pendekatan </span><em><span style="font-weight: 400;">placemaking</span></em><span style="font-weight: 400;">. Konsep </span><em><span style="font-weight: 400;">culinary as a public place</span></em><span style="font-weight: 400;"> menekankan kepada hubungan kebutuhan pengguna (</span><em><span style="font-weight: 400;">users needs</span></em><span style="font-weight: 400;">) terhadap objek rancangan. Melalui pendekatan metode </span><em><span style="font-weight: 400;">placemaking</span></em><span style="font-weight: 400;"> kenyamanan pengguna (</span><em><span style="font-weight: 400;">user</span></em><span style="font-weight: 400;">) diimplementasikan melalui perancangan penataan aksesibilitas dan sirkulasi yang nyaman, penyediaan fasilitas penunjang, penambahan fungsi RTP sebagai elemen atraktif baru pada objek.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3127 STUDENT CENTER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2025-05-19T13:56:25+08:00 Achmat Ripai 2010812110015@mhs.ulm.ac.id Naimatul Aufa naimatulaufa@ulm.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Student Cente</span></em><span style="font-weight: 400;">r Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat bertujuan untuk meningkatkan fasilitas bagi mahasiswa dan organisasi mahasiswa. Adapun permasalahan yang dihadapi bagaimana rancangan </span><em><span style="font-weight: 400;">Student Center</span></em><span style="font-weight: 400;"> yang dapat mewadahi kolaborasi antar kegiatan mahasiswa maupun organisasi mahasiswa. Metode Programming digunakan untuk memecahkan permasalahan arsitektural dan menemukan solusi. Tinjauan referensi dan studi kasus dari beberapa </span><em><span style="font-weight: 400;">Student Cente</span></em><span style="font-weight: 400;">r secara global memberikan wawasan pentingnya memperhatikan konteks, membagi zona fungsional, dan memberikan fasilitas yang mendukung berbagai kegiatan mahasiswa dalam </span><em><span style="font-weight: 400;">Student Cente</span></em><span style="font-weight: 400;">r. Konsep perancangan yang digagas adalah konektivitas berupa konektivitas fisik dan visual dengan penekanan pada tata letak ruang, zona aktivitas, dan material serupa. Hasilnya ruang pada </span><em><span style="font-weight: 400;">Student Center</span></em><span style="font-weight: 400;"> bersifat dinamis sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3159 MINAWISATA DI WADUK RIAM KANAN KABUPATEN BANJAR 2025-05-19T13:56:26+08:00 Muhammad Dwi Rizqi 2010812210025@mhs.ulm.ac.id Dila Nadya Andini dila.andini@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Sektor pariwisata bidang perairan di Kabupaten Banjar tergolong sedikit padahal potensi geografis pada wilayah Kabupaten Banjar sangat mendukung untuk pengembangan wisata air. Salah satunya adalah wilayah Waduk Riam Kanan di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar. Waduk Riam Kanan memiliki potensi perairan yang sangat luas dan dapat dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. Keberadaan keramba jaring apung (KJA) di waduk ini juga dapat menjadi daya tarik wisata. Selain itu, potensi lainnya adalah keberadaan ekowisata pulau pinus yang saat ini belum optimal dikarenakan terkendala pada pengembangan daerah wisata yang lambat. Penulisan ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan dan menanggapi potensi yang ada di Waduk Riam Kanan melalui penyusunan konsep perancangan wisata bidang perairan yaitu minawisata. Tujuan perancangan minawisata ini yaitu memaksimalkan potensi Waduk Riam Kanan sebagai daerah wisata perairan dan pengembangan keramba jaring apung (KJA) serta berinteraksi dengan area Ekowisata Pulau Pinus di sekitar site. Langkah pencapaian tujuan yaitu dengan konsep perancangan minawisata yang menekankan pada aktivitas wisata air dan area keramba jaring apung (KJA) sebagai edukasi serta prinsip saling dukung dengan Ekowisata Pulau Pinus melalui pendekatan arsitektur simbiosis. Hasilnya berupa pengembangan fasilitas wisata ke arah sektor edukasi dan wisata melalui konsep Edu Wisata sebagai bentuk dari menanggapi permasalahan pada perancangan minawisata.&nbsp;</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3158 GALERI SENI LUKIS BANJARBARU 2025-05-19T13:56:28+08:00 Annisa Rahmah 2010812220014@mhs.ulm.ac.id Bani Noor Muchamad bani.nm@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Galeri seni memiliki peran sebagai sarana para seniman untuk memamerkan karyanya dan sarana masyarakat untuk menikmati serta memperoleh informasi mengenai seni secara non formal. Galeri tidak bisa menjadi lembaga pasif yang hanya menyediakan ruang bagi koleksi karya seni, namun juga harus menyediakan ruang bagi publik untuk “berinteraksi” dengan koleksi karya seni dan dapat memberikan kesan yang kuat. Melalui konsep collective memory dan metode metafora kombinasi diharapkan mampu memberikan kesan kuat dan mendalam serta informatif tersebut bagi para pengunjung. Penerapan Konsep dan metafora ini berfokus pada eksterior bangunan, interior, dan tata lanskap untuk membangun kesan bagi pengunjung melalui visual sehingga tujuan mengedukasi masyarakat melalui arsitekturnya tercapai.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3160 DAYCARE CENTRE BANJARBARU 2025-05-19T13:56:29+08:00 Annaila Raissa 2010812320009@mhs.ulm.ac.id Prima Widia Wastuty Primawidiawastuty@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Perkembangan anak pada masa emas pertumbuhan di usia 0-3 tahun, memegang peranan penting dalam pembentukan karakter, kognisi, dan aspek penting lainnya. Fase ini menuntut pendampingan yang baik, karena menjadi fondasi bagi berbagai aspek perkembangan anak. Empat kategori yang berpengaruh pada pertumbuhan anak adalah motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan sosial/emosional. Kota Banjarbaru dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, memiliki jumlah balita yang signifikan, namun orang tua sering kesulitan dalam mengasuh anak karena banyak yang bekerja di luar rumah. </span><em><span style="font-weight: 400;">Daycare</span></em><span style="font-weight: 400;"> yang tersedia di kota ini belum memiliki fasilitas yang memadai khususnya untuk membantu perkembangan anak berdasarkan usianya. Hal ini menjadi permasalahan yang diangkat dalam perancangan. Konsep “Desain Interaktif”&nbsp; digunakan untuk menciptakan lingkungan yang merangsang&nbsp; perkembangan anak sesuai usianya. Ruang utama dibagi menjadi 4 zona usia perkembangan anak, masing-masing zona mengakomodasi elemen interaktif untuk adaptasi sosial, motorik halus, motorik kasar, dan bahasa. Desain tapak disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak di setiap zona untuk stimulasi yang optimal.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3161 RUMAH TAHFIDZ AL-QURAN DI KABUPATEN TABALONG 2025-05-19T13:56:31+08:00 Aulia Rahmitha 2010812120003@mhs.ulm.ac.id Anna Oktaviana oktaviana@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Ketertarikan umat Islam untuk mempelajari Al-Qur’an saat ini semakin berkurang, hal ini dibuktikan dari hasil riset dari Institusi Ilmu Al-Quran di Indonesia pada tahun 2022 bahwa 72,25% masyarakat Indonesia yang beragama Islam buta huruf Al-Quran. Salah satu ikhtiar untuk membantu umat Islam agar bisa mempelajari Al-Quran ini yaitu dengan mendirikan Rumah Tahfidz Al-Quran. Program Rumah Tahfidz Al-Quran ini juga menjadi visi dari Kabupaten Tabalong yang merupakan lokasi dari objek perancangan. Pemerintah Daerah Tabalong membuat program 100 Rumah Tahfidz di Kabupaten Tabalong. Permasalahan pada perancangan berkaitan dengan aspek ketenangan ruang dan lingkungan Rumah Tahfidz. Salah satu metode yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan metode Arsitektur </span><em><span style="font-weight: 400;">Programming</span></em><span style="font-weight: 400;"> dari William Pena yang berfokus terhadap pencarian problem seeking hingga menghasilkan problem solving berupa konsep programatik dan skematik desain. Perancangan Rumah Tahfidz Al-Quran ini mengambil konsep </span><em><span style="font-weight: 400;">Mutmainnah</span></em><span style="font-weight: 400;">, dimana konsep </span><em><span style="font-weight: 400;">Mutmainnah</span></em><span style="font-weight: 400;"> ini berfokus pada respon fisik bangunan terhadap ketenangan pengguna berupa respon dari aspek suara, tata massa bangunan, pencahayaan, material, warna, aroma hingga bentuk.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3162 TAMAN UMUM RAMAH DISABILITAS TINGKAT RT/RW DI KELURAHAN PELAMBUAN KOTA BANJARMASIN 2025-05-19T13:56:32+08:00 Hargita Saputri Mei Vita 1910812120007@mhs.ulm.ac.id Dahliani Dahliani dahliani.teknik@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Kota Banjarmasin, yang dikenal dengan nama kota seribu sungai, berfokus pada peningkatan ruang terbuka hijau dan sungai yang bersih serta menciptakan kota yang inklusif. Seiring berjalannya waktu, Banjarmasin telah mengembangkan berbagai fasilitas yang lebih mudah diakses, termasuk pasar inklusif, fasilitas kesehatan publik yang mudah diakses, serta jalur dan ramp di area publik. Tujuan utama rancangan ini adalah untuk mengembangkan taman ramah disabilitas yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas, mengikuti peraturan dan standar yang berlaku. Taman ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan aksesibilitas dan menyediakan ruang terbuka yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Metode yang digunakan dalam rancangan ini adalah arsitektur perilaku, dengan memperhatikan kebiasaan pengguna. Desain taman disabilitas ini diharapkan dapat memberikan pengalaman inklusif dan memastikan aksesibilitas maksimal bagi seluruh pengunjung. Semua elemen taman, dari jalur pejalan kaki hingga fasilitas pendukung seperti papan penanda dan area bermain, dirancang untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas dan memastikan kenyamanan serta keselamatan pengunjung.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3164 TERMINAL TIPE B SIMPANG EMPAT BANJARBARU 2025-05-19T13:56:34+08:00 Sayda Noor Hijrina 2010812120001@mhs.ulm.ac.id Yuswinda Febrita yfebrita@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Banjarbaru ibukota Provinsi Kalimantan Selatan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang baik dengan dukungan program Wilayah Metropolitan Banjarbakula, menghubungkan Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tanah Laut. Dalam upaya mewujudkan program ini, fasilitas transportasi yang efisien menjadi kunci, terutama terminal yang mampu mengatasi konflik sirkulasi manusia dan kendaraan serta meningkatkan aksesibilitas di dalam tapak. Terminal Tipe B di Simpang Empat Banjarbaru mengadopsi konsep Sirkulasi Terpadu dengan fokus pada sirkulasi manusia dan moda. Konsep sirkulasi terpadu implementasinya berupa bangunan yang dapat dicapai oleh semua kalangan, disabilitas atau normal juga beragam moda transportasi.</span> <span style="font-weight: 400;">Pada prinsipnya konsep ini diintegrasikan ke dalam desain terminal menggunakan metode </span><em><span style="font-weight: 400;">programming</span></em><span style="font-weight: 400;">, menciptakan sirkulasi yang teratur dan fungsional. Dengan terminal yang terintegrasi, masyarakat dapat menikmati layanan transportasi yang lebih lancar, </span><em><span style="font-weight: 400;">programming</span></em><span style="font-weight: 400;"> membuat berbagai sirkulasi serta fungsi ruang menjadi terstruktur juga teratur untuk di dalam dan luar bangunan sehingga tercipta sirkulasi yang tidak </span><em><span style="font-weight: 400;">crossing</span></em><span style="font-weight: 400;">.</span></p> <p></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3165 PUSAT PELAYANAN KESEHATAN MENTAL DI BANJARBARU 2025-05-19T13:56:35+08:00 Viska Septy Amelia A. 2010812120002@mhs.ulm.ac.id Yuswinda Febrita yfebrita@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Naiknya isu tentang kesehatan mental di Indonesia disebabkan oleh semakin tingginya angka penduduk yang mengalami masalah kesehatan mental terutama dialami oleh remaja. Survey juga menunjukkan bahwa jenis gangguan mental yang paling banyak diderita oleh remaja Indonesia adalah gangguan cemas, yakni sekitar 3,7% dan gangguan depresi mayor sekitar 1,0%.&nbsp; Pembangunan pusat pelayanan kesehatan mental yang lengkap dan memadai terutama di Banjarbaru sebagai ibukota provinsi Kalimantan Selatan sangat diperlukan saat ini. Metode yang akan digunakan dalam penyelesaian masalah adalah pendekatan </span><em><span style="font-weight: 400;">Architecture Psychology</span></em><em><span style="font-weight: 400;">.</span></em> <span style="font-weight: 400;">Permasalahan dalam perancangan akan diselesaikan dengan menggunakan pendekatan “Neuro Architecture”. Fokusnya menyoroti dampak signifikan ruang fisik terhadap emosi, perilaku, dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Implementasinya diwujudkan dengan menciptakan lingkungan binaan sehat yang berbasis unsur alam di lingkungan yang dipadukan dengan pendekatan psikologis, karakter, dan perilaku manusia.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3166 TAMAN EDUKASI URBAN FARMING DI BANJARBARU 2025-05-19T13:56:36+08:00 Natha Lalita Sukmajaya 2010812120011@mhs.ulm.ac.id Dila Nadya Andini dila.andini@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Saat ini, </span><em><span style="font-weight: 400;">urban farming</span></em><span style="font-weight: 400;"> semakin berkembang karena masalah berkurangnya lahan pertanian di perkotaan semakin besar yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan kota. Permasalahan ini mendorong masyarakat untuk memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi sumber daya sekitar untuk membudidayakan bahan pangan dan ternak di lahan terbatas dan terlantar perkotaan secara maksimal. Beberapa tahun terakhir, </span><em><span style="font-weight: 400;">urban farming</span></em><span style="font-weight: 400;"> juga semakin berkembang di kota Banjarbaru yang ditandai dengan banyaknya program </span><em><span style="font-weight: 400;">urban farming</span></em><span style="font-weight: 400;"> yang dibuat oleh pemerintah kota Banjarbaru serta munculnya komunitas dan wirausaha </span><em><span style="font-weight: 400;">urban farming</span></em><span style="font-weight: 400;"> di Banjarbaru. Namun, permasalahan bagi komunitas merupakan tidak tersedianya wadah mereka untuk berkumpul dan menyebarkan informasi dan edukasi terkait pentingnya </span><em><span style="font-weight: 400;">urban farming</span></em><span style="font-weight: 400;"> kepada masyarakat kota. Oleh karena itu, perancangan taman edukasi </span><em><span style="font-weight: 400;">urban farming</span></em><span style="font-weight: 400;"> di Banjarbaru menerapkan pola-pola biofilik oleh Terrapin Bright Green kedalam desain agar pengguna, lingkungan binaan dan alam terhubung dan membangun interaksi positif dalam kawasan.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3167 PERANCANGAN PASAR AHAD DI KERTAK HANYAR 2025-05-19T13:56:38+08:00 Agil Ayu Nabila 2010812220027@mhs.ulm.ac.id Dahliani Dahliani dahliani.teknik@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Pasar Ahad Kertak Hanyar adalah pasar tradisional yang telah mengalami perkembangan dari masa pemerintahan Hindia Belanda. Pasar Ahad berdiri pada tahun 2005 melalui kerjasama dengan sistem Bangun Guna Serah (BGS), antara pemerintah kabupaten Banjar dengan PT Seraba Kawa yang berakhir pada tahun 2023. Kondisi bangunan pasar Ahad kian memprihatinkan, terutama banyaknya ruang mati dalam tata ruang pasar yang ditinggalkan pedagang adalah dampak dari perilaku pembeli. Perilaku pembeli cenderung mengikuti jalur utama atau jalur yang mudah dijangkau dan perilaku pedagang cenderung menyesuaikan dan dapat mengganggu kenyamanan pembeli. Dengan kata lain, ada korelasi antara tata ruang dengan perilaku pengguna yang dapat mempengaruhi keberlangsungan fungsi ruang. Perancangan Pasar Ahad di Kertak Hanyar menekankan pada aspek tata ruang dan keterjangkauan. Pendekatan Arsitektur Perilaku dipilih sebagai landasan pemahaman terhadap perilaku pengguna dalam ruang sehingga tercipta tata ruang yang sesuai dengan prinsip arsitektur perilaku. Konsep Konektivitas hadir sebagai representasi dialektik pengguna dengan ruang yang berfungsi sebagai landasan penyempurnaan perancangan. Tata ruang dengan sistem sirkulasi linear adalah hasil dari penerapan konsep konektivitas fisik dan visual pada bangunan pasar.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3168 PUSAT PERMAINAN TRADISIONAL ANAK DI KOTA BANJARBARU 2025-05-19T13:56:38+08:00 Shahnaz Alya Rashifa 2010812320012@mhs.ulm.ac.id Ira Mentayani ira_arch@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Seiring dengan berjalannya waktu, anak-anak zaman sekarang mulai menghibur diri dengan permainan modern, sehingga menyebabkan permainan tradisional kehilangan eksistensinya. Maka dari itu, Kota Banjarbaru melakukan upaya untuk pelestarian permainan tradisional dengan melaksanakan kegiatan lomba permainan tradisional yang diikuti oleh beberapa pelajar yang ada di Banjarbaru. Selain itu, Kota Banjarbaru juga dinobatkan sebagai Kota Layak Anak dengan diterbitkannya peraturan daerah Nomor 16 tahun 2019. Untuk mendukung pemenuhan hak anak yang terdapat di dalam peraturan tersebut dan belum tersedianya tempat yang dapat mewadahi pengenalan, pelestarian, serta fasilitas bermain permainan tradisional di Banjarbaru, maka perlunya sebuah Pusat Permainan Tradisional Anak di Kota Banjarbaru. Untuk menyelesaikan permasalahan rancangan, digunakannya konsep rekreatif-edukatif sebagai bentuk perwujudan aktivitas, fisik, dan ruang yang dapat membuat anak-anak merasa senang, terhibur, bergembira sekaligus mendapatkan pelajaran tentang permainan tradisional yang ada di pusat permainan ini&nbsp; dan konsep dipadukan dengan metode Psikologi Arsitektur sebagai batasan umur untuk pelaku dan patokan untuk perwujudan fisik rancangan.&nbsp;</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3169 LEARNING CENTER DI BANJARBARU 2025-05-19T13:56:40+08:00 Tiara Oktaviani 2010812220030@mhs.ulm.ac.id Pakhri Anhar pakhrianhar@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Perkembangan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam cara belajar mahasiswa, mendorong mereka untuk mencari lingkungan belajar yang lebih santai dan nyaman di luar institusi pendidikan. Saat ini para mahasiswa cenderung memilih kafe sebagai alternatif tempat mereka melakukan kegiatan belajar namun hal tersebut tidak sesuai dengan fungsi kafe dan sering kali membuat terganggu kepada pengguna kafe yang memang tujuannya hanya untuk makan dan minum. Ketidakcukupan fasilitas belajar di luar institusi pendidikan menciptakan persaingan untuk menemukan ruang belajar yang ideal. Dalam konteks ini, Learning Center muncul sebagai solusi, menawarkan ruang yang dirancang khusus untuk mewadahi dan memenuhi kebutuhan pendidikan mahasiswa. Untuk mewujudkan hal ini konsep perancangan yang diterapkan adalah dengan menggunakan pendekatan Arsitektur Hybrid yang menggabungkan fungsi lingkungan tempat belajar dan kafe. Learning Center menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung, memenuhi kebutuhan pendidikan dan sosial mahasiswa.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3170 PUSAT OLAHRAGA PANJAT TEBING DI BANJARBARU 2025-05-19T13:56:40+08:00 Farras Nabila Suparman 2010812220015@mhs.ulm.ac.id J.C. Heldiansyah jcheldiansyah@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Olahraga panjat tebing merupakan olahraga yang tidak asing lagi di Indonesia. tetapi dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mengatakan bahwa fasilitas di Banjarbaru masih terbilang minim. Sarana dan fasilitas yang kurang memadai serta tidak menarik ini yang menjadi penyebab kurangnya masyarakat mengenal olahraga ini walaupun olahraganya mulai berkembang cepat. Atlet yang berhasil memenangkan beberapa kejuaraan nasional menjadi kesulitan dengan kurangnya fasilitas yang memadai, masyarakat umum juga tidak bisa mencoba olahraga ini bagi yang tertarik sebagai rekreasi, melakukan sebagai bentuk hobi saja tanpa harus masuk ke dalam organisasi tertentu atau harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk melakukan panjat tebing pada pegunungan alami. Untuk itu pusat olahraga panjat tebing yang memenuhi standar serta rekreatif diperlukan di Banjarbaru. Perancangan pusat olahraga panjat tebing di Banjarbaru ini menggunakan metode Arsitektur Kontemporer dengan konsep </span><em><span style="font-weight: 400;">Adaptive Space</span></em><span style="font-weight: 400;"> dimana ruangan, sirkulasi dan perabot pada bangunan beradaptasi dengan berbagai kegiatan agar dapat berlangsung secara bersamaan dan meningkatkan interaksi sosial.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3171 YOUTH CREATIVE CENTER DI TABALONG DENGAN PENERAPAN FLEKSIBILITAS RUANG 2025-05-19T13:56:41+08:00 Neta Amelia 2010812220022@mhs.ulm.ac.id Irma Fawzia irma.fawzia@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Perancangan</span><em><span style="font-weight: 400;"> Youth Creative Center</span></em><span style="font-weight: 400;"> di Tabalong merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan perkembangan industri kreatif di Tabalong dengan melihat sifat inovasi yang terus berubah dan bertambah. Oleh karena itu, diperlukan sebuah wadah yang bersifat fleksibel untuk beradaptasi dalam perubahan tersebut. Perancangan ini menerapkan metode arsitektur fleksibel dengan menggunakan konsep </span><em><span style="font-weight: 400;">flex-space</span></em><span style="font-weight: 400;"> yang diimplementasikan melalui tiga minikonsep yaitu, ekspansibilitas, konvertibilitas, serta versabilitas dengan memperhatikan prinsip </span><em><span style="font-weight: 400;">adaptable</span></em><span style="font-weight: 400;">, </span><em><span style="font-weight: 400;">movable</span></em><span style="font-weight: 400;">, </span><em><span style="font-weight: 400;">universal</span></em><span style="font-weight: 400;">, dan </span><em><span style="font-weight: 400;">transformable </span></em><span style="font-weight: 400;">pada sebuah ruang. Melalui penerapan metode arsitektur fleksibel maka tercapailah konsep</span><em><span style="font-weight: 400;"> flex-space</span></em><span style="font-weight: 400;"> dengan kemampuan adaptasi ruang yang baik, kemudahan dalam kolaborasi dan interaksi, serta pengoptimalan fungsi ruang.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3172 GEDUNG OLAHRAGA BULU TANGKIS DI BANJARMASIN 2025-05-19T13:56:41+08:00 Nur Agisna 2010812320008@mhs.ulm.ac.id Mohammad Ibnu Saud ibnusaud@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Jenis gedung olahraga bulu tangkis ini termasuk dalam kategori olahraga prestasi. Jenis olahraga prestasi dipengaruhi oleh faktor endogen atau dalam diri seseorang (bakat), serta eksogen yang artinya faktor luar atau faktor lingkungan yang mempengaruhi diri seseorang. Gedung Olahraga Bulutangkis di Banjarmasin ini merupakan sebuah tempat yang dirancang untuk memenuhi dan menunjang kebutuhan seorang atlet untuk menyalurkan skill dan bakat yang dimiliki oleh kalangan individu maupun kelompok. Olahraga bulutangkis di Banjarmasin sangat banyak penggemarnya dan menjadi salah satu olahraga yang bisa bersaing di tingkat Nasional yang menyebabkan pemerintah maupun pihak swasta melakukan pembinaan atlet. Fasilitas untuk mendukung olahraga bulutangkis di Banjarmasin ini masih kurang maksimal, oleh karena itu diperlukan fasilitas yang lebih bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Gedung olahraga bulu tangkis ini dirancang sesuai dengan standar nasional agar bisa digunakan secara maksimal sesuai dengan fungsinya. Serta juga memperhatikan material yang digunakan, bukaan bangunan yang diperlukan, orientasi bangunan, penggunaan selubung bangunan, dan penataan ruang luar pada tapak.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3173 PERANCANGAN MARKAS PMI KOTA BANJARBARU 2025-05-19T13:56:42+08:00 Aulia Rizky 2010812320021@mhs.ulm.ac.id Rudi Hartono rudi.hartono@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Markas PMI sebagai wadah operasional kepalangmerahan menjadi penyedia fasilitas kesehatan transfusi darah berupa Unit Donor Darah (UDD). Layanan darah yang diselenggarakan Palang Merah Indonesia diupayakan dapat memberikan akses pelayanan dengan lingkungan yang aksesibel bagi setiap orang. Hal ini guna mendukung salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan atau </span><em><span style="font-weight: 400;">Sustainable Development Goals (SDGs) </span></em><span style="font-weight: 400;">terhadap aspek kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Di Wilayah Ibukota Kalimantan Selatan, PMI Kota Banjarbaru menjadi salah satu organisasi dari perhimpunan nasional di bidang sosial kemanusiaan yang aktif beroperasi membantu masyarakat. Ditinjau dari ketersediaan wadah operasional, PMI Kota Banjarbaru nyatanya belum memiliki markas sebagai perangkat sarana dan prasarana kepalangmerahan. Hal ini tentunya menjadi permasalahan bagi PMI Kota Banjarbaru dalam bertugas. Akses pelayanan darah yang dibutuhkan masyarakat pun menjadi terhambat karena kurangnya ketersediaan fasilitas kesehatan transfusi darah. Maka dari itu, perancangan ini&nbsp; ditujukan untuk mendorong pemerintah agar dapat membangun dan meningkatkan efektivitas Markas PMI di masa mendatang. Melalui konsep </span><em><span style="font-weight: 400;">accessible building </span></em><span style="font-weight: 400;">dengan metode pendekatan arsitektur fungsional yang memperhatikan aspek lokalitas, diharapkan mampu menghasilkan rancangan “Markas PMI Kota Banjarbaru” yang aksesibel, inklusif dan efisien sehingga mampu mendukung fungsi markas dalam menyalurkan pelayanan yang diberikan.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3174 ASRAMA MAHASISWA BERSUJUD TANAH BUMBU DI BANJARBARU 2025-05-19T13:56:43+08:00 Noorshofiah Noorshofiah 2010812220018@mhs.ulm.ac.id Prima Widia Wastuty primawidiawastuty@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Mahasiswa Tanah Bumbu tersebar di beberapa wilayah Kalimantan Selatan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dalam hal ini Pemerintah Daerah Tanah Bumbu menyediakan fasilitas hunian mahasiswa kepada mahasiswa daerah Tanah Bumbu berupa asrama mahasiswa. Salah satu asrama mahasiswa Tanah Bumbu tersebut berada di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Namun fasilitas asrama yang tersedia belum memenuhi standar sesuai dengan fungsi hunian mahasiswa. Asrama mahasiswa sebagai hunian mahasiswa memiliki fungsi sebagai tempat tinggal (fungsi residensial), tempat belajar (fungsi edukasi) dan tempat bersosialisasi (fungsi sosial). Melalui pendekatan metode program arsitektur dan konsep multifungsi, penataan zonasi tapak dan ruang asrama mahasiswa menghasilkan desain yang tidak hanya mewadahi fungsi residensial, tetapi juga mampu mewadahi fungsi edukasi dan fungsi sosial sesuai dengan standar fungsi hunian mahasiswa.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3175 SENTRA OLEH-OLEH DI PAGATAN 2025-05-19T13:56:44+08:00 Nur Samsiah Amalia 2010812320011@mhs.ulm.ac.id Bani Noor Muchamad bani.nm@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Jumlah kunjungan dan tempat wisata di Kabupaten Pagatan, Tanah Bumbu semakin meningkat setiap tahunnya. Salah satu kebutuhan yang akan mempengaruhi peningkatan wisatawan di wilayah tersebut menjawab akan adanya kebutuhan Sentra Oleh-oleh. Berdasarkan data di lapangan, keberadaan Sentra Oleh-oleh belum tertata dengan baik, toko oleh-oleh yang ada saat ini masih tersebar dengan jenis produk yang berbeda tiap tokonya sehingga wisatawan membutuhkan banyak waktu untuk mencari oleh-oleh. Jadi perlu adanya Sentra Oleh-oleh yang dapat mewadahi kebutuhan berbelanja di satu tempat sebagai tempat edukatif serta dapat menampilkan ciri khas daerah Pagatan Tanah Bumbu melalui tampilan visualnya. Hal ini sejalan dengan konsep yang diusung yaitu </span><em><span style="font-weight: 400;">one stop shopping.</span></em><span style="font-weight: 400;"> Untuk mewujudkan rancangan ini digunakan konsep pendekatan arsitektur Neo-vernakular rumah adat Tanah Bumbu. Penerapan dari rumah tersebut adalah mengadopsi bentuk atap rumah adat Tanah Bumbu yaitu menggunakan atap perisai.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3176 STUDIO DAN GALERI SENI ULM BANJARBARU 2025-05-19T13:56:44+08:00 Lusi Wulandari 2010812120013@mhs.ulm.ac.id Pakhri Anhar pakhrianhar@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Studio dan Galeri Seni ULM Banjarbaru adalah sebuah wadah pengembangan minat dan bakat yang berfungsi untuk menampung seluruh aktivitas kesenian di lingkungan kampus ULM Banjarbaru, meliputi proses penggarapan dan penampilan karya. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh tidak tersedianya tempat khusus yang terintegrasi untuk mendukung kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang kesenian. Studio dan Galeri Seni ini juga berjalan beriringan dengan adanya upaya peningkatan kompetensi praktek pendidikan oleh Kemendikbud Ristek serta UUD NO.12 Tahun 2012. Konsep “Arsitektur Ekspresionis” dengan pendekatan Metafora diterapkan pada rancangan untuk menghasilkan desain yang bebas, dinamis, dan kreatif sesuai dengan makna seni itu sendiri. Dengan implementasi konsep seperti </span><em><span style="font-weight: 400;">Dynamic Building Form, Flexible Area,</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Spatial Expressions, </span></em><span style="font-weight: 400;">bangunan bisa menjadi wadah yang memiliki ekspresinya sendiri dan diharapkan dapat mendukung proses pembuatan hingga penampilan karya menjadi lebih maksimal agar dapat menjadi media edukatif dan rekreatif bagi mahasiswa dan masyarakat luas.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## http://103.81.100.242/index.php/lanting/article/view/3177 GEDUNG PERTUNJUKAN SENI DI BANJARBARU 2025-05-19T13:56:45+08:00 Wulan Mustika 2010812220002@mhs.ulm.ac.id Naimatul Aufa naimatulaufa@ulm.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Di Kalimantan Selatan, terutama di Kota Banjarbaru, seni telah berkembang pesat. Ini dapat dilihat dari keberadaan Forum Komunikasi Pekerja Seni Kampus (FKPSK), serta banyak sanggar, komunitas, dan paguyuban seni yang aktif menjaga seni budaya daerah. Selain itu, Banjarbaru juga secara rutin menjadi tuan rumah berbagai kegiatan seni yang tercatat dalam </span><em><span style="font-weight: 400;">Banjarbaru Calendar of Events</span></em><span style="font-weight: 400;">, menjadikannya sebagai kota yang dinamis dalam mempromosikan seni dan budaya. Dalam upaya mendukung perkembangan tersebut, perancangan Pusat Pertunjukan Seni di Banjarbaru akan menerapkan konsep Arsitektur Lokalitas Banjar sebagai pendekatan utama. Konsep ini dipilih untuk mencerminkan identitas budaya lokal, khususnya karakter tradisional khas Kalimantan Selatan. Untuk membuat gedung yang berfungsi sebagai pusat seni dan representasi visual dari budaya Banjar, elemen arsitektur tradisional, seperti bentuk Rumah Gajah Manyusu dan atap gajah manyusu, akan digunakan. Penerapan arsitektur lokalitas pada gedung ini bertujuan untuk mendukung pelestarian budaya lokal. Dengan desain yang mengintegrasikan elemen tradisional, gedung ini diharapkan mampu mengenalkan dan menanamkan kebanggaan terhadap warisan leluhur, khususnya kepada generasi muda serta memenuhi kebutuhan para pengguna bangunan.</span></p> 2025-02-28T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement##