WILLINGNESS TO PAY PENGUNJUNG DALAM UPAYA PELESTARIAN EKOWISATA RIAM BIDADARI DI KABUPATEN TABALONG KALIMANTAN SELATAN

WILLINGNESS TO PAY VISITORS IN EFFORTS TO PRESERVE RIAM BIDADARI ECOTOURISM IN TABALONG REGENCY, SOUTH KALIMANTAN

  • Putri Nanda Sapitri Universitas Lambung Mangkurat
  • Mijani Rahman Universitas Lambung Mangkurat
  • Yunandar Yunandar Universitas Lambung Mangkurat
Keywords: Willingness to Pay, Riam Bidadari

Abstract

Tabalong adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki luas
hutan sebesar 396.000 Ha dengan sumberdaya hutan seluas 237.610,8 Ha. Hutan
Tabalong yang cukup luas menjadikannya memiliki potensi yang cukup besar dalam
pengembangan ekowisata. Hal tersebut diperkuat dengan adanya 35 objek wisata di
Kabupaten Tabalong yang terdiri dari wisata pemandian, wisata alam, wisata buatan dan
wisata budaya. Riam Bidadari adalah sebuah objek wisata yang dikelola oleh masyarakat
setempat Desa Lumbang Kecamatan Muara Uya dengan mendayagunakan potensi
sumberdaya alam berupa sungai yang bersumber dari Pegunungan Purui yang berada di
ujung Kecamatan Jaro dengan jarak ± 20 km. Willingness to Pay (WTP) merupakan
sebuah metode yang digunakan untuk mengetahui kesediaan membayar individu dalam
upaya pelestarian atau perbaikan kualitas lingkungan. Metode WTP bertujuan untuk
mengajak pengunjung agar bisa lebih menghargai lingkungan dengan cara menikmati
alam sekaligus berperan aktif dalam menjaga kelestarian sungai Riam Bidadari.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi
pengunjung Riam Bidadari, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan
membayar (Willingness to Pay) pengunjung sebagai upaya pelestarian Riam Bidadari,
dan mengestimasi besarnya nilai kesediaan membayar (Willingness to Pay) pengunjung
sebagai upaya pelestarian Riam Bidadari. Nilai WTP pengunjung didapatkan melalui
pendekatan Contingent Valuation Method (CVM). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
pengunjung Riam Bidadari didominasi oleh pengunjung dari Dalam Tabalong 89%, jenis
kelamin perempuan 70%, usia 21-30 tahun 56%, pendidikan SMA/SLTA 57%, belum
berpendapatan 35%, tidak memiliki biaya travelling 68%, frekuensi kunjungan 1 kali
58%, dan tidak memiliki tanggungan keluarga 76%. Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kesediaan pengunjung dalam membayar adalah asal tempat tinggal, jenis
kelamin, usia, pendidikan, pendapatan, frekuensi kunjungan, dan tanggungan keluarga.
Nilai WTP yang bersedia pengunjung berikan berada pada rata-rata Rp 7.918,60 (Rp
8.000,00).

Author Biographies

Putri Nanda Sapitri, Universitas Lambung Mangkurat

Manajemen Sumberdaya Perairan

Mijani Rahman, Universitas Lambung Mangkurat

Manajemen Sumberdaya Perairan

Yunandar Yunandar, Universitas Lambung Mangkurat

Manajemen Sumberdaya Perairan

References

Alfianor, R., Safitri, N. A., Hidayati, A. 2020) Identifikasi Peran Kelembagaan dalam Kegiatan
Pariwisata Kabupaten Tabalong. Ruang, 6 (1), 11–18.
Damasdino, F., Afrini, D., Hatno, P. 2021. Pengaruh Keamanan dan Keselamatan terhadap Citra
Destinasi di Obyek Wisata Alam Air Terjun Sri Gethuk Gunungkidul. Journal of Tourism and
Economic, 4 (2), 164–175.
Indrian Ariftia, R., Qurniati, R., Herwanti, S. 2014. Nilai Ekonomi Total Hutan Mangrove Desa
Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari, 2
(3), 19–28.
Medida, V. A., Purnomo, A. 2021. Willingness to Pay Pengunjung Wisatawan Andeman Boonpring
dalam Upaya Pelestarian Lingkungan. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi,
5 (2), 226–235.
Sandhyavitri, A., Putri, N. R., Fauzi, M., Sitikno, S. 2016. Analisis Kesediaan Masyarakat untuk
Membayar (Willingness to Pay) Biaya Pengadaan Air Bersih (PDAM) di Kota Pekanbaru.
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, 18 (2), 75–86.
Siahan, S., Wulandari, R. S., Nila, E. 2022. Karakteristik Pengunjung Wisata Bukit Salapar di Desa
Cipta Karya Kecamatan Sungai Betung Kabupaten Bengkayang. Jurnal Hutan Lestari, 10 (4),
813–821.
Sukoco, J. E., Sutanta, H. 2021. Evaluasi Penetapan Batas Desa terhadap Segmen Batas Daerah di
Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan. JGISE: Journal of Geospatial Information
Science and Engineering, 4 (1), 41–48.
Published
2024-08-20